Dengan sedikit lebih pintar kita bisa memanfaatkan pekarangan kita menjadi apotek hidup.
dan tanaman obat tersebut bisa kita kombinsikan dengan tanaman hias asal kita tahu tentang khasiat dari tanaman obat tersebut dan sewaktu-waktu bisa kita gunakan untuk mengobati penyakit keluarga kita, tentu saja secara praktis saja. Toh dengan demikian kita bisa menghemat beberapa rupiah. Dahulu penulis hidup di daaerah pedesaan saat itu masih jamannya orde baru yang sangat bagus tentang orde baru adalah pendekatan pemerintah kepada rakyat pedesaan terutama masalah kesehatan dan keluarga berencana dengan melibatkan ibu-ibu PKK waktu itu pemerintah mengembor-gemborkan tentang masalah apotek hidup. ramai-ramai rakyat menanam tanaman obat di pekarangan seperti sirih, kunyit, kumis kucing, antanan dll.
Penulis waktu itu masih duduk disekolah SD tapi ingatan masih sangat jelas, karena begitu terkesannya pada pekarangan rumah tetangga. Bukan dalam arti pepatah pekarangan tetangga selalu lebih bagus tapi ini pengertian yang sebenarnya heheh. Pekarangan tetangga tersebut cukup luas dan didalamnya terdapat berbagai macam tanaman obat serta sayuran dan benar-benar penuh bahkan pagar pekarangan tersebut ditumbuhi tanaman rambat. dan jika ada yang memerlukan tanaman obat atau sekedar memetik dedaunan untuk lalaban. tetanggaku memberikannya gratis senangnya punya tetangga seperti dia.
Kita bisa menanam bebrapa tanaman obat yang umumnya bisa kita gunakan secara praktis cukup merebusnya atau langsung dimakan. Tanaman tersebut yaitu :
- kunyit, merupakan obat sakit perut, nyeri haid dsb
- kemangi, untuk pengobatan perut kembung.
- Leunca, kahsiatnya untuk analgesik antiradang dan anti bakteri, yang dipergunakan adalah daun
- Lengkuas untuk pengobatan demam, membersihkan darah dsb
- Lidah buaya untuk penyubur rambut dan luka terbakar
- Sirih khasiatnya menhilangkan bau badan, menyembuhkan luka pada kulit dan menghentiikan pendarahan dsb
- dan banyak lagi lainya yang tidak bisa penulis sebutkan satu2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar